Anakku Dididik dan Diasuh Naruto
Film
kartun sering dianggap masyarakat sebagai tayangan yang aman bagi anak-anak,
sehingga tidak jarang anak-anak dibiarkan menonton tayangan film tersebut
selama berjam-jam oleh orang tua. Hal tersebut dilakukan dengan alasan karena
orangtua tidak perlu repot-repot mengasuh mereka.Hebatnya film kartun juga
menyedot perhatian banyak anak, sehingga merka betah berlama-lama menonton
didepan televisi.
Namun
seiring berjalannya waktu film kartun mengalami pergeseran, dimana tidak lagi
dikhususkan untuk anak-anak karena isinya bermuatkan kategori ‘dewasa’.
Misalnya dalam film kartun juga disisipkan aksi kekerasan, pelecehan, bahkan
pornografi. Hal tersebut tentunya akan berdampak negatif bagi perkembangan
mental anak, karena anak baisanya kerap meniru adegan-adegan dalam film kartun
yang membahayakan dirinya sendiri atau bahkan orang lain. Dan hingga saat ini
sayangnya masih banyak orang yang belum paham mengenai hal tersebut, sehingga
film kartun apapun dibiarkan ditonton oleh anak-anakbegitu saja. Bahkan tanpa
bimbingan orangtua atau orang dewasa.
Sejak
kemunculannya di Indonesia sekitar tahun 2007, serial film kartun Naruto yang
ditayangkan di stasiun televisi swasta terkenal dimana-mana bahkan ke berbagai
pelosok daerah. Kisah Naruto, baik dalam bentuk film animasi maupun komik
begitu menarik perhatian banyak kalangan mulai dari anak-anak hingga orang
dewasa. Siapakah Naruto itu?
Nama
lengkapnya Naruto uzumaki, merupakan tokoh utama dalam serial karun ini.
Seorang ninja dengan gaya rambut kuningnya, dia adalah seorang ninja yang
berasal dari desa Konoha, salah satu desa militer terkuat didunia ninja. Dia
adalah seorang ninja yang penuh kejutan, selalu bersemangat, ceria, hiperaktif,
lugu, dan sangat ambisius dalam meraih cita-citanya untuk menjadi seorang
hokage. Hokage adalah sebutan untuk ninja terkuat di desa konoha.
Anak-anak
begitu mudahnya terpengaruh oleh apa yang dilihat dan didengarnya. Karena apa
yang mereka lihat dan dengar itu datang dari tokoh idolanya yang tak lain
adalah Naruto. Bisa dibayangkan apbila tidak ada orang tua yang mendampingi
mereka saat menonton film, maka yang akan terjadi adalah nilai-nilai-nilai dan
moralitas bangsa akan hilang oleh arus globalisasi yang melanda bangsa
Indonesia saat ini.
Ada
sebuah kasus yang terjadi karena pengarun negatif film Naruto. Seorang ibu muda
yang bernama Nina, mendapati putra bungsunya yang berumur 5 tahun sedang
menjambak rambut kakaknya. Tidak hanya itu, putra bungsunya juga meneriakkan
kata-kata kasar pada kakaknya seperti,”Dasar kau pecundang!”.
Nina
merasa dirinya ataupun suaminya tidak pernah mengajarkan hal tersebut pada
anaknya. Kemudian Nina menanyakan dengan hati-hati. Dan ternyata, hal yang
membuat anaknya berkata kasar itu karena dia mencontoh adegan dalam serial
Naruto.
Perkembangan
media masa begitu pesat di Indonesia, baik berupa media televisi maupun cetak.
Kita sebagai orangtua harus mengetahui acara televisi apa saja yang layak
ditonton oleh anak.
Berikut
ada beberapa tips agar anak-anak terhindar dari pengaruh negatif televisi:
1
Acara yang tidak mengandung unsur kekerasan, seks dan mistis.
2
Ketika anak-anak anda sedang menonton televisi harus
didampingi dan beri penjelasan pada anak atas apa yang mereka saksikan di layar
kaca.
3
Sebaiknya orangtua membuat jadwal menonton televisi.
4
Anda harus konsisten pada aturan yang telah anda tetapkan,
jadi ketika anda menyuruh anak anda untuk membatasi menonton televisi maka
andapun harus memberikan contoh yang baik bagi anak anda.
5
Jangan menaruh televisi di kamar anak anda. Karena hal
tersebut akan membuat anak makin malas untuk belajar.
Oleh kerna itu, anda sebagai orangtua harus cermat dalam
memilih program tayangan yang sesuai dengan anak-anak.
7 komentar:
itu betul, jgn prnah salahkan film Naruto, tapi salahkan stasiun tv yg menayangkan film Naruto pada jam anak2 (05.00 am - 09.00 pm) , Lagipula Film Naruto itu bagus ceritanya.
adik sepupu saya berusia 6 tahun, sebelum nntn naruto dia malas belajar, tp sesudah nntn dia malah terinspirasi dr naruto dan akhirnya giat belajar. gimana ini?????
Terus kalo sinetron alay tingkat dewa gimana tuh???
Emg naruto ja y pak kyk cuman tu doang target nya sinetron 2 lain pak?
Menurut pandangan saya di dalam film naruto itu lebih banyak manfaat dan pelajaran yg dapat diambil walaupun tidak terpungkiri ada beberapa hal yg memang kurang baik. Oleh karena itu seyogyanya film apapun itu orang tua atau orang-orang dewasa memang seharuanya mendampingi anak-anak ketika menonton tv dan sebagainya serta memberikan pengertian ttg apa saja yg mereka lihat agar anak bisa mengambil pelajaran yg baik dari film-film tersebut begitupun dari film naruto.
Di kartun naruto egk pernah ni bicara kasar ...malah jarang...Kalo kita org nya positif kita dapat mengambil yg baik dari anime naruto ....menurut aku naruto mengajarkan selalu tetap sabar dan pantang menyerah...
Posting Komentar