BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Pendidikan adalah hal yang mendasar untuk
meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan menjamin kemajuan sosial. Pendidikan
memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk kemampuan sebuah negara
berkembang untuk menyerap teknologi modern agar tercipta pertumbuhan serta
pembangunan yang berkelanjutan.
Sekolah Dasar (SD) adalah
jenjang pendidikan paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia. Pada tahap
awal ini, Sekolah Dasar (SD) bertujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
Kualitas
pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Data Balitbang
Departemen Pendidikan Nasional menunjukan Angka Partisipasi Murni (APM) untuk
anak usia SD pada tahun 1999 mencapai 94,4% (28,3 juta siswa). Dan kemudian
pada tahun 2003 menunjukkan bahwa dari 146.052 SD di Indonesia ternyata hanya
delapan sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Primary
Years Program (PYP).
Penyebab
rendahnya mutu pendidikan di Indonesia salah satunya adalah masalah pemerataan mahalnya biaya pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa yang Menyebabkan Mahalnya Pendidikan Di
Sekolah Dasar (SD)?
2.
Bagaimana Teknik Dan Strategi Pemecahan Masalah
Tersebut?
3.
Bagaimana Langkah-langkah Dalam Pemecahan
Masalah Tersebut?
C. Tujuan Penulisan
1.
Menjelaskan penyebab mahalnya biaya pendidikan
di Sekolah Dasar (SD)
2.
Mengetahui teknik dan strategi pemecahan masalah
tersebut
3.
Mengetahui langkah-langkah pemecahan masalah
tersebut
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penyebab Mahalnya Biaya Pendidikan Di
Sekolah Dasar (SD)
Kasus pendidikan mahal merupakan
masalah klasik yang di alami bangsa ini, mungkin sudah dengan berbagai cara
pemerintah mencoba mengatasinya, tetapi yang terjadi dari tahun ke tahun tetap
sama tidak ada perubahan sama sekali. Orang-orang miskin tetap mengeluh biaya
pendidikan yang mahal.
Pendidikan yang
semakin mahal tentu saja di rasakan betul oleh masyarakat miskin pada umumnya.
Untuk masuk SD saja saat ini di butuhkan sekitar biaya kurang lebih Rp.
500.000,- sampai Rp. 1.000.000,-.
Makin mahalnya
biaya pendidikan sekarang ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang
menerapkan MBS (Manajemen Berbasis Sekolah). MBS di Indonesia pada realitanya
lebih dimaknai sebagai upaya untuk melakukan mobilisasi dana. Karena itu,
Komite Sekolah/Dewan Pendidikan yang merupakan organ MBS selalu disyaratkan
adanya unsur pengusaha.
Dalam hal ini
pemerintah memang sudah menggalakkan program BOS (Bantuan Operasional Sekolah)
pada sekolah-sekolah termasuk SD. Tetapi pada kenyataannya dalam penerapan
aplikasinya pihak sekolah tertentu masih ada saja yang memungut biaya kepada
orang tua peserta didik.
Besarnya biaya
belajar di Sekolah Dasar disebabkan oleh beberapa hal diantaranya yaitu:
1. Seragam sekolah
Seragam sekolah yang mahal
menjadi salah satu penyebab besarnya biaya pendidikan yang di keluarkan oleh
orang tua peserta didik. Realita yang saya temui, tidak ada anak indonesia yang
mau bersekolah kalau mereka tidak memiliki seragam sekolah. Bahkan mereka yang
bisa bersekolah pun tanpa memakai seragam merasa belum menjadi murid sungguhan,
karena belum memiliki seragam sekolah. Tanpa disadari, hal yang satu ini menjadi
suatu permasalahan tersendiri bagi orang tua peserta didik. Saat anak masuk
sekolah pertama kali, kelas satu SD, mereka wajib memiliki seragam sekolah.
Sekaya apapun anak tersebut, jika dia tidak memiliki seragam sekolah, dia tidak
boleh menjadi murid. Kalau anak orang kaya saja tidak boleh bersekolah tanpa
seragam, apalagi orang miskin yang hidupnya serba kekurangan.
2. Beban biaya sekolah
Beban biaya sekolah juga menjadi
tanggung jawab orang tua peserta didik. Misalnya saja kewajiban untuk membeli
buku pelajaran di sekolahnya masing- masing. Dalam kenyataannya, tidak jarang
harga buku yang di jual di sekolah lebih tinggi daripada harga buku di pasar.
Sementara tiap tahun pemerintah selalu saja mengganti kurikulum, sehingga buku
yang di beli tidak bisa digunakan kembali oleh adik kelasnya. Di SD saja,
terdapat kurang lebih 8 mata pelajaran yang semuanya mewajibkan para peserta
didik untuk membeli buku.
Untuk menekan harga buku,
Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) sebenarnya sudah menyiapkan buku
digital sebanyak 49 judul di internet. Namun, masih banyak guru dan kepala
sekolah yang tidak mengetahui program tersebut.
3. Biaya-biaya tambahan
Biaya-biaya tambahan saat
bersekolah menjadi penyebab ke tiga dari mahalnya bersekolah di Indonesia.
Pengeluaran rutin orang tua siswa untuk biaya sekolah anaknya, diantaranya
yaitu:
Ø Iuran
sekolah
Ø Buku-buku
pelajaran
Ø Seragam
sekolah
B. Teknik Dan
Strategi Pemecahan Masalah Mengenai Mahalnya Pendidikan SD
Masalah pendidikan memang tidak ada yang
tahu pasti kapan akan berakhir. Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah belum
cukup maksimal, terutama biaya pendidikan yang mahal. Masalah yang seperti ini
seharusnya menjadi perhatian utama pemerintah bagaimana seharusnya pendidikan
itu harus semurah mungkin bahkan mungkin gratis agar semua masyarakat dari
berbagai kalangan dapat merasakan pendidikan. Berikut ini strategi pemecahan
masalah mengenai mahalnya pendidikan SD.
INPUT
|
PIHAK
SEKOLAH
|
BIAYA
|
PROSES
BELAJAR
|
OUTPUT
YANG
BERKUALITAS
|
SARANA
|
PEMERINTAH
|
ORANG TUA
MURID
|
C. Langkah-langkah Pemecahan Masalah
Masalah pemerataan
memperoleh pendidikan merupakan masalah yang sangat penting karena jika anak
usia Sekolah Dasar tidak memperoleh pendidikan, maka mereka tidak memiliki
bekal kemampuan membaca, menulis dan berhitung. Dengan demikian mereka akan
terbelakang dan menjadi penghambat pembangunan di negara ini. Oleh karena itu
diperlukan langkah-langkah untuk mengatasi masalah mengenai mahalnya biaya
pendidikan Sekolah Dasar.
1. Diperlukan
kerjasama dalam berbagai aspek antara orang tua murid, pihak sekolah, dan pemerintah.
2. Dalam urusan
pembiayaan atau pendanaan, pihak sekolah harus bersikap transparan kepada orang
tua murid.
3. Masalah penggunaan seragam. Sebaiknya dalam penggunaan
seragam, pihak sekolah harus mempertimbangkan kembali kemampuan ekonomi orang
tua murid. Misalnya saja seperti yang saya temui di salah satu SD, seragam yang
di pakai ada berbagai macam jenis, batik, merah putih, kemeja kotak-kotak, baju
muslim, ditambah lagi pakaian olahraga. Hal semacam ini akan memberatkan
keuangan orang tua murid yang tidak mampu.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari masalah mahalnya
biaya pendidikan Sekolah Dasar (SD) adalah mengenai biaya sekolah lain-lain.
Misalnya saja untuk biaya seragam sekolah, uang saku, buku pelajaran, dana pungutan
sekolah yang tak terduga/biaya tidak rutin (contoh: sumbangan perisahan, dll).
Hal yang semacam ini yang membuat biaya Sekolah Dasar menjadi mahal.
B. Saran
1. Bagi orang tua murid
Saran bagi orang tua peserta
didik yang akan mendaftarkan anaknya di Sekolah Dasar harus mempertimbangkan
beberapa hal yang sekiranya nanti tidak akan menjadi beban buat kedepannya
nanti bagi yang perekonomiannya tidak cukup.
Salah satunya adalah masalah
jarak dari rumah ke sekolah yang sekiranya dekat supaya tidak memberatkan pada
biaya ongkos/uang saku. Kemudian yang ke dua adalah masalah pemilihan Sekolah
Dasar yang berkualitas. Sekolah yang berkualitas biasanya menetapkan biaya yang
tinggi pula dikarenakan penggunaan fasilitas yang lengkap dan sebagainya.
2. Bagi pihak sekolah
Dalam pemungutan dana sekiranya
harus disesuaikan pada kemampuan keuangan orang tua peserta didik. Kemudian
dalam penggunaan dana BOS pihak sekolah diharapkan tidak ada penyelewengan
apapun.
3. Bagi pemerintah
Pemerintah harus memeratakan
kembali dana BOS ke sekolah-sekolah dasar, baik yang ada di kota maupun di
daerah terpencil sekalipun. Supaya masyarakat kita bisa menikmati yang namanya
pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
http://tyaeducationjournals.blogspot.com/2008/04/-masalah-pemerataan-pendidikan.
sayapbarat.wordpress.com/2007/08/29/masalah-pendidikan-di-indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar